Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sistem Arsitektur Basis Data



Arsitektur Sistem Basis Data terdiri dari sistem tunggal, sistem terpusat, sistem client server, sistem terdistribusi.

 

Sistem Tunggal. 

Pada arsitektur ini, sistem basis data basis data, dan aplikasi basis data ditempatkan pada komputer yang sama. Pemakai yang dapat menggunakannya hanya satu orang atau single user.

 

Sistem Terpusat. 

Sistem basis data dijalankan pada sistem komputer tunggal dan tidak berinteraksi dengan sistem pada komputer lain. Pengguna terkoneksi ke komputer pusat melalui terminal.

 

Sistem Client Server.

Sistem basis data yang memisahkan program pengguna dengan program basis data di sistem berbeda. Pengguna terkoneksi ke pusat data yang disebut server system melalui suatu program pengguna (user interface) yang terdapat pada personal computer. Sistem tempat program pengguna atau client system. 

Tujuan sistem client server adalah mengatasi kelemahan-kelemahan sistem tersentralisasi diantaranya beban server yang harus menangani semua proses, diatasi membagi beban menjadi 2 bagian, pertama Client menjalankan aplikasi basis data dan Server menjalankan sistem basis data dan basis data pada mesin yang berbeda.

Pada sistem client server padatnya lalu lintas antara server dan client (workstation), diatasi dengan mekanisme tranfer data yang lebih efisien yaitu Client menangani sebagian besar proses pengolahan data seperti perhitungan dan perulangan, sedangkan Server menangani interaksi dengan pemaki, menerima data masukan dan menampilkan hasil. Fungsi basis data dapat dibagi menjadi Back End, mengatur struktur akses evaluasi dan optimalisasi query, kontrol konkurensi, dan recovery dan Front End yang terdiri dari tools seperti fasilitas form, report writers, dan tampilan antarmuka.

 

Sistem Terdistribusi.

Sistem Terdistribusi pada sistem basis data merupakan sekumpulan data yang secara logis adalah milik satu sistem yang sama, tetapi secara fisik tersebar di beberapa tempat dalam jaringan, basis data disimpan di beberapa komputer, komputer pada sistem terdistribusi berkomunikasi satu sama lain dan komputer pada sistem terdistribusi disebut sebagai site atau node. Jenis transaksi dalam sistem terdistribusi adalah transaksi lokal yaitu transaksi yang hanya mengakses data hanya dari site dimana transaksi dilakukan, berikutnya adalah transaksi global adalah transaksi yang mengakses data pada beberapa site yang berbeda.

Mengapa perlu dibuat sistem terdistribusi pada sistem basis data ?, pertama Data bersama, pengguna pada satu site bisa menggunakan data yang ada pada site lain, kedua Ketersediaan, jika satu site gagal, maka site lainnya dapat melanjutkan operasi sampai selesai, ketiga Otonomi, setiap site bisa mengontrol data yang disimpan secara lokal. Sistem terdistribusi memiliki keuntungan yaitu realibilitas dan ketersediaan, otonom lokal, kecepatan pemrosesan query, efisien dan fleksibel, selain itu sistem terdistribusi memiliki kekurangan berupa implementasi sistem lebih mahal, kemungkinan kegagalan lebih besar, biaya pemrosesan tinggi.

Tipe Sistem Terdistribusi.

  • Homogen, semua site pada satu sistem terdistribusi memiliki sistem basis data dan aplikasi komunikasi yang sama.
  • Heterogen. site pada satu sistem terdistribusi memiliki sistem basis data dan aplikasi komunikasi yang berbeda satu sama lain.


Metode Sistem Terdistribusi.

  • Replikasi, data/tabel disalin pada sejumlah server yang berbeda.
  • Fragmentasi, data/tabel dipilah kemudian disebar ke sejumlah fragmen (tempat penyimpanan)